PILGRIMAGE  in  HOLY-LANDS

 

JERUSALEM

 

Via Dolorosa in 1900s

 

Tertulis di tembok Via Dolorosa

 

Sebelum disalibkan, Yesus dipaksa memanggul salib sambil melewati beberapa jalan Yerusalem. Peristiwa itu dinamakan Via Dolorosa, artinya Jalan Duka atau Jalan Salib. Dalam perjalanan menuju Golgota itu Yesus diikuti oleh ibunya, beberapa wanita saleh serta murid yang dikasihinya. Menurut legenda, tidak terlalu lama sesudah peristiwa penyaliban Yesus, para pengikutnya mulai mengikuti jejak-jejak Yesus sampai ke Golgota. Nama Via Dolorosa menjadi populer sejak abad XVI. Jumlah stasinya ada 14 ditetapkan oleh ordo Fransiskan pada abad XIX. Via Dolorosa bermula di Benteng Antonia, tempat Yesus dihadapkan kepada Pilatus dan dihukum mati, menuju Kalvari yang dalam bahasa Yunani disebut Golgota (yang pada waktu itu terletak di luar tembok kota). Bagi setiap orang Katolik, Jalan Salib merupakan salah satu kebaktian yang amat membantu lebih mengenal dan mengasihi Yesus yang mengurbankan segala sesuatu demi keselamatan umat manusia. Di Yerusalem, ibadah ini dipimpin setiap hari Jumat oleh para biarawan OFM dan diikuti oleh banyak peziarah. Stasi 1-9 terdapat di jalanan menuju basilika Holy Sepulchre. Stasi 10-13 ada di Kapel Kalvari. Sedangkan stasi 14 di Kapel Holy Makam Suci (Holy Sepulchre).

 

 

Via Dolorosa 1st Station in 1900s

 

Stasi 1: YESUS DIJATUHI HUKUMAN MATI

Stasi ini ada di Kapel Penyesahan, dimana menurut tradisi, Yesus diperiksa oleh Pilatus. Kapel ini sangat sederhana, di dalamnya ada pelat-pelat kaca yang menggambarkan Yesus disesah (tengah), Pilatus membasuh tangan (kanan), dan pembebasan Barabas (kiri). Di langit-langit kapel di atas altar, ada sebuah kubah dengan mahkota dari duri-duri emas yang diselingi bintang-bintang. Sesungguhnya Yesus dijatuhi hukuman mati di Lithostrotos. Namun Jalan Salib dimulai secara tradisional di halaman sebuah sekolah Islam (namanya: El Omariye) yang lokasinya kiranya termasuk daerah benteng Antonia semasa Yesus disalibkan. Tangga asli yang dulu dinaiki Yesus di tempat ini telah dipindahkan oleh Santa Helena ke Roma. Tangga ini dinamakan Scala Sancta yang hingga kini dapat disaksikan di Basilika Santo Yohanes Lateran. Setelah Yesus dijatuhi hukuman mati, para serdadu menyesah dan menghinanya. Dalam Injil Matius 27:31 tertulis: Sesudah mempermainkan dia, mereka membuka jubah ungu itu lalu mengenakan kembali pakaiannya sendiri. Kemudian ia dibawa ke luar untuk disalibkan.

 

Via Dolorosa 2rd Station in 1900s

 

Stasi 2: YESUS MEMANGGUL SALIBNYA

Stasi ini terletak di seberang tempat tadi, tembok kapel Penyesahan. Selama Jalan Salib, kapel ini tidak dimasuki oleh para peziarah. Menurut Injil, Yesus keluar dengan memikul sendiri salibnya ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak (bahasa Ibrani: Golgota). Di sana ia disalibkan. Bersama dengan dia ada juga dua orang lain yang disalibkan; seorang di sebelah kiri, seorang di sebelah kanan, dan Yesus di tengah-tengah (Yohanes 19:17-18).

Dekat stasi 2 ini terdapat sebuah lengkungan yang dikaitkan dengan Pontius Pilatus dengan ucapannya 'Ecce Homo' (lihatlah orang itu). Menurut Yohanes 19:5 bunyinya: Maka Yesus keluar dengan memakai mahkota duri dan jubah ungu. Pilatus berkata kepada mereka 'lihatlah orang itu'. Lengkungan Ecce Homo ini dibuat oleh kaisar Hadrianus pada tahun 135 untuk mengabadikan kemenangannya atas kota Yerusalem. Lengkungan asli terdiri dari 3 bagian: lengkungan sentral yang terbentang di atas Via Dolorosa, lengkungan kiri yang kini tidak ada lagi, dan lengkungan kanan yang kelihatan sampai sekarang di sebelah dalam gereja Suster Suster Sion. Di dalam gereja ini terdapat sisa lantai dari zaman Romawi yang disebut Lithostrotos. Pada lantai kuno itu terukir gambar permainan, menurut tradisi Kristen para serdadu Romawi membuang undi untuk menentukan siapa berhak mendapat jubah Yesus. Beberapa langkah sesudahnya terdapat sebuah kapel di sebelah kiri yang disebut Penjara Yesus.

 

Via Dolorosa 3th Station in 1900s

 

Stasi 3: YESUS JATUH UNTUK PERTAMA KALINYA

Dalam Injil tidak tercatat bahwa Yesus jatuh selama ia memikul salibnya. Namun secara tradisional diterima bahwa ia pasti jatuh bahkan berkali-kali. Tradisi ini secara tidak langsung didukung oleh berita Injil, bahwa serdadu-serdadu Romawi akhirnya memaksa Simon dari Kirene untuk ikut memikul salib Yesus. Mereka melakukannya karena Yesus memang sudah kepayahan setelah mengalami sakratulmaut di Getsernaroi khususnya setelah disesah di Praetorium. Stasi 3 ini terletak di perempatan jalan menuju gerbang Damaskus. Di tempat jatuhnya Yesus untuk pertama kalinya, pada tahun 1947 didirikan sebuah kapel kecil milik gereja Armenia. Di dalamnya ada ukiran (karya pemahat Polandia) dalam marmer yang menggambarkan Yesus jatuh.

 

Via Dolorosa 4th Station in 1900s

 

Stasi 4: YESUS BERJUMPA DENGAN BUNDANYA

Disamping stasi 3 ada pintu masuk ke halaman kompleks milik umat Katolik Armenia. Di dalamnya terdapat gereja Bunda Maria yang disebut Spasmos (kiranya dari kata Yunani: aspasmos, yang berarti salam, perjumpaan) yang direnovasi pada tahun 1881. Stasi 4 ini terletak di jalanan di sebuah kapel kecil yang dibuat pada tahun 1957. Di altar yang dibuat dari marmer putih terdapat ukiran karya pemahat Polandia yang menggambarkan pertemuan Yesus dengan ibundanya.

 

Via Dolorosa 5th Station in 1900s

 

Stasi 5: SIMON DIPAKSA MEMANGGUL SALIB YESUS

Dalam Injil Markus 15:21 berbunyi: Di tengah jalan mereka memaksa seorang memikul salib Yesus. Orang itu kebetulan baru dari desa hendak masuk ke kota. Namanya Simon, berasal dari Kirene, ayah dari Aleksander dan Rufus. Menurut tradisi Kristen,baik Simon maupun keluarganya di kemudian hari menjadi pengikut Yesus. Stasi ini dilengkapi dengan kapel milik biarawan OFM yang tidak jauh letaknya dari gereja Bunda Maria Spasmos.

 

Via Dolorosa 6th Station in 1900s

 

Stasi 6: VERONIKA MENYEKA WAJAH YESUS

Dalam jarak sekitar 80 langkah dari stasi 5 terdapat sebuah kapel Katolik Yunani (Melkit) yang dijadikan stasi 6 untuk mengenang tindakan seorang wanita saleh yang dengan berani maju ke arah Yesus dan menyeka wajahnya yang berlumuran darah. Menurut tradisi, tindakan itu diganjar oleh Yesus secara ajaib, pada kain yang dipakai wanita itu membekas wajah Yesus. Sejak tahun 707, kain itu disimpan di basilika St. Petrus. Nama Veronika searti dengan vera icona, yaitu gambar aslilotentik. Tindakan wanita itu mengilhami terciptanya sebuah mosaik di kapel ini. Menurut Injil, Jalan Salib Yesus diikuti sejumlah besar orang, di antaranya ada juga beberapa wanita. Wanita-wanita itu menangisi dan meratapi Yesus (Lukas 23:27).

 

Via Dolorosa 7th Station in 1900s

 

Stasi 7: YESUS JATUH UNTUK KEDUA KALINYA

Mulai dengan stasi 6 jalannya semakin menanjak (memasuki pusat pasar) dan hal ini merupakan gangguan tambahan bagi Yesus yang pada waktu itu sungguh kepayahan. Maka di tempat itu menurut tradisi, Yesus jatuh untuk kedua kalinya. Di tempat itu terdapat sebuah kapel kecil milik biarawan OFM. Di seberang stasi 7 dulu berdiri gerbang Penghakiman yang harus dilewati Yesus untuk keluar dari kota. Konon salinan hukuman mati, sesuai dengan adat zaman itu dipaku pada salah satu tiang yang berdiri di situ.

 

Via Dolorosa 8th Station in 1900s

 

Stasi 8: YESUS DAN PARA WANITA YERUSALEM

Injil Lukas 23:28-31 tertulis: Yesus berpaling kepada wanita-wanita yang menangisinya sambil berkata, "Wanita-wanita Yerusalem! Janganlah menangisi aku. Tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu. Sebab akan datang waktunya orang akan berkata, "Alangkah beruntungnya wanita-wanita yang tidak pernah mengandung, yang tidak pernah mempunyai anak, dan tidak pernah menyusui bayi. Pada waktu itulah orang akan berkata kepada gunung-gunung, timpalah kami! Dan kepada bukit-bukit, timbunilah kami! Sebab kalau terhadap kayu yang masih hidup, orang sudah berbuat seperti ini, apa pula yang akan dilakukan mereka terhadap kayu yang sudah kering!"

Stasi ini terletak sekitar 30 meter ke arah barat dari kapel stasi 7 dan ditandai dengan sebuah salib hitam yang ditempatkan pada tembok biara Orthodox; biara itu di bawah perlindungan St. Karalambos.

 

Via Dolorosa 9th Station in 1900s

 

Stasi 9: YESUS JATUH UNTUK KETIGA KALINYA

Stasi ini tidak jauh letaknya dari stasi 8. Tandanya berupa sebuah tiang dekat pintu gerbang biara Kopt, di belakang makam. 5 stasi selanjutnya terdapat di dalam basilika Makam Suci.

 

Via Dolorosa 10th Station in 1900s

 

Stasi 10: PAKAIAN YESUS DITANGGALKAN

Tangga menanjak menuju sebuah kapel dimana menurut tradisi kuno, pakaian Yesus ditanggalkan.

 

 

Church of the Holy Sepulchre, click here http://www.360tr.com/kudus/kiyamet_eng/index.html
 

Stasi 11: YESUS DIPAKU PADA KAYU SALIB
Stasi 10 dan 11 terdapat di kapel Kalvari pertama di sebelah kanan yang diurus oleh para biarawan OFM. Peristiwanya digambarkan pada lukisan di altar. Di dalam kapel ini terdapat tiga mosaik yang menggambarkan penyaliban Yesus, wanita-wanita saleh bersama Yohanes memandang Yesus yang sudah disalibkan, dan pengurbanan Ishak, lambang Kristus. Pada enam lukisan digambarkan berbagai adegan sengsara Yesus. Pada dian-dian kaki dari perunggu pun digambarkan macam-macam adegan Jalan Salib Yesus.

 

 

Stasi 12: YESUS WAFAT DI SALIB

Di bagian atas tempat Yesus dulu disalibkan, kini berdiri sebuah altar milik gereja Orthodox Yunani.

 

 

Stasi 13: JENASAH YESUS DITURUNKAN DARI SALIB

Stasi 12-13 terdapat di kapel Kalvari kedua yang diurus oleh gereja Orthodox Yunani. Kapel ini didirikan tepat di atas cadas tempat Yesus wafat. Stasi 12 terletak di depan altar, sedangkan stasi 13 terbatas pada sebuah altar kecil (di antara dua kapel) yang dipersembahkan kepada Bunda Maria Berdukacita. Altar ini milik para biarawan OFM yang setiap hari mengadakan misa kudus pada altar tersebut.

 

 

Stasi 14: JENASAH YESUS DIMAKAMKAN

Stasi ini terdapat dalam kapel Holy Sepulchre yang panjangnya 8,30 meter dan lebar 5,90 meter.

 

Floor Plan

 

 

GOD IS THE LORD WHO DOES MIRACLES

   

Powered  by:  DENVINCENT.Com.Inc.